1. Membunuh Singa Nemea
Tugas pertama Herakles adalah membunuh Singa
Nemea. Singa itu memiliki kulit yang tebal dan tidak dapat ditembus oleh
senjata apapun. Singa Nemea merupakan anak dari Orthos dan Ekhidna.
Herakles
tinggal di Kleonai dengan seorang pekerja bernama Molorkhos, sebelum kemudian
pergi ke Nemea . Molorkhos ingin melakukan
pengurbanan untuk Herakles namun Herakles menasehatinya bahwa lebih baik dia
melakukan pengurbanan untuk Zeus. Akhirnya diputuskan bahwa Molorkhos akan
melakukan pengurbanan untuk Zeus jika Herakles mampu menyelesaikan misinya
dalam waktu tiga puluh hari, jika lebih maka Molorkhos akan melakukan
pengurbanan untuk Herakles.
Herakles
mendatangi singa buruannya dan menjebaknya di sebuah gua dekat Nemea . Karena singa tersebut tidak dapat dilukai oleh senjata,
Herakles akhirnya memutuskan untuk menyerangnya dengan tangan kosong. Mereka
berdua bertarung secara keras dan Herakles berhasil menang setelah mencekik
sang singa sampai mati. Herakles lalu menguluti singa itu dan menjadikan
kulitnya sebagai jubah.
Molorkhos
sudah hendak melakukan pengurbanan untuk Herakles, namun tiba-tiba Herakels
datang dengan membawa kulit Singa Nemea. Akhinya Molorkhos mengubah tujuan
pengurbanan menjadi untuk Zeus.
Menurut
beberapa pendapat, Euristheus sangat ketakutan ketika melihat Herakles datang
dengan mengenakan jubah kulit Singa Nemea. Karena itu Euristheus memerintahkan
bahwa untuk tugas-tugas selanjutnya, Herakles hanya boleh hadir di luar gerbang
kota jika telah
melaksanakan tugasnya.
2. Membunuh Hidra
Tugas kedua Herakles adalah membunuh Hidra yang
tinggal di mata air di dekat Lerna, Argolis .
Hidra adalah makhluk yang memiliki banyak kepala. Jumlah kepalanya bervariasi
menurut beberapa sumber. Biasanya disebutkan kepalanya ada sembilan. Salah satu
kepalanya abadi. Sedangkan kepala-kepala lainnya lebih mematikan karena jika
dipotong maka akan tumbuh dua kepala baru.
Selain itu,
Herakles juga harus menghadapi kepiting raksasa yang dikirim oleh Hera.
Herakles mesti membunuh kepiting itu terlebih dahulu sebelum berhadapan dengan
Hidra. Setelah kepiting itu mati oleh Herakles, Hera menempatkannya di angkasa
sebagai rasi bintang Cancer.
Dengan dibantu
oleh keponakan sekaligus rekannya, yakni Iolaos, Herakles pun berusaha
mengalahkan Hidra. Setiap kali Herakles memotong salah satu kepala Hidra,
Iolaos langsung membakar leher Hidra sehingga kepalanya tidak dapat tumbuh
lagi. Setelah mengalahkan Hidra, Herakles mengubur kepala abadinya di bawah
sebongkah batu besar. Darah hidra mengandung racun yang sangat kuat, karna itu
Herakles mencelupkan semua anak panahnya ke dalam darah Hidra. Dengan demikian,
Herakles memiliki anak panah yang amat mematikan, yang kelak akan merenggut
nyawanya juga.
Akan tetapi,
Euristheus tidak bersedia mengakui tugas ini karena menurutnya Herakles
berhasil mengalahkan Hidra dengan dibantu oleh orang lain, sedangkan Herakles
harus melaksanakan tugasnya sendirian. Akibatnya Herakles pun menerima satu
tugas tambahan.
3. Menangkap Rusa Kerenita
Pada tugas ketiga, Herakles harus menangkap Rusa
Kerinitia yang hidup di hutan Kerinitia. Hewan itu memiliki tanduk emas dan
kuku perunggu. Rusa itu adalah hewan suci dewi Artemis. Sang dewi sendiri
memperolehnya dari Taigete, seorang Pleiad, sebagai balasan karena telah
menyembunyikannya dari Zeus, meskipun Artemis gagal. Artemis telah mengubahnya
menjadi seekor kijang betina dengan tanduk emas.
Penyair asal
Iskandariyah, Kallimakhos, memberi penjelesan yang berbeda mengenai Rusa
Kerinitia. Dalam Himne untuk
Artemis, dikisahkan bahwa Artemis muda menemukan lima rusa di tepian sungai Anauros, di bawah
perbukitan Parrhasia. Artemis merasa heran dengan ukuran rusa-rusa itu, yang
lebih besar daripada banteng serta memiliki tanduk emas di kepala mereka.
Artemis berhasil menangkap empat di antaranya dan menjadikan mereka sebagai
penarik kereta perangyna. Sementara itu rusa kelima kabur sampai ke hutan
Kerinitia. Di sana
hewan itu kemudian dikenal sebagai Rusa Kerinitia dan menjadi hewan suci dewi
Artemis.
Berdasarkan
penyair Pindaros dalam Ode Olympus III, Rusa Kerinitia adalah Taigete itu
sendiri. Herakles mengejar sang rusa sampai ke utara ke daratan Hyperboreia. Di
sana dia
mnyadari bahwa dirinya berada di tengah hutan yang dipenuhi pohon-pohon zaitun
yang indah. Herakles sangat menyukai pohon-pohon itu sehingga dia pun membawa
pulang beberapa pohon dan menanamnya di Olympia .
Rusa Kerinitia
mampu berlari dengan sangat cepat. Herakles butuh waktu selama sepuluh tahun
untuk dapat menangkapnya. Dia melumpuhkan sang rusa dengan cara menembahkkan
panah ke kukunya. Rusa itu pun berhasil ditangkap tanpa dibunuh.
Ketika
Herakles kembali ke Tyrins sambil membawa sang rusa, Artemis melihatnya.
Artemus marah karena Herakles telah lancang menangkap rusa kesayangannya dan
sang dewi sudah mau menyerangnya. Untung saja, Herakles dengan cepat
menjelaskan alasan mengapa dia menangkap Rusa Kerinitia. Artemis pun tak lagi
marah karena Herakles meyakinkan dirinya bahwa rusa itu tidak terluka. Herakles
lalu membawa Rusa Kerinitia ke Tyrins.
4. Menangkap Babi Erimantos
Dalam tugas keempatnya, Herakles mesti menangkap
Babi Erimanthos. Dalam perjalanannya, Herakles mengunjungi seorang kentaur
bernama Folos, yang tinggal di Gunung Foloi. Gunung itu dinamai sesuai nama
sang kentaur. Folos memiliki minuman anggur yang wangi untuk memancing Babi
Erimanthos. Sayangnya, wangi anggur itu malah menarik perhatian para kentaur
lainnya di sekitar gunung.
Herakles
kemudian melanjutkan memburu Babi Erimanthos. Setelah menangkap babi itu,
Herakles membawanya hidup-hidup ke hadapan Euristheus. Ketika melihat Babi
Erimanthos, Euristheus sangat ketakutan sampai-sampai dia bersembunyi dalam
sebuah gentong perunggu. Euristheus lalu menyuruh Herakles melepaskan babi itu.
5. Membersihkan
Kadang Raja Augeas
Herakles
mengalihkan aliran sungai untuk membersihkan kandang kuda raja Augeias.
Marah karena Herakles malah perg bertualang bersama para Argonaut,
Euristheus memutuskan bahwa tugas kelima harus menjadi tugas yang plaing
memalukan bagi Herakles. Tugasnya adalah membersihkan kandang kuda raja Augeias
dalam waktu satu haru. Augeias adalah raja Elis dan memiliki banyak sekali hewan ternak.
Herakles kemudian mendatangi raja Augeias dan menawarkan untuk membersihkan
kandang kudanya dengan imbalan berupa sepersepuluh bagian hewan ternaknya.
Augeias setuju saja karena dia merasa bahwa itu tak mungkin dapat dilaksanakan.
Tugas ini sangat sulit karena banyaknya istal yang ada di kandang
itu, selain juga karena ukuran tempatnya. Pada akhirnya Herakles memutar
otaknya dan berhasil membersihkan kandang kuda itu dengan cara mengalirkan
aliran air sungai dari sungai Alfeus dan Peneios ke kandang kuda. Akan tetapi
Augeias menolak membayar karena sang raja mengetahui bahwa Herakles ternyata
melakukannya karena diperintah oleh Euristheus. Fileus, putra sulung Augeias,
meminta ayahnya untuk menepati janjinya. Augeias marah dan mengusir Fileus,
yang kemudian meninggalkan Elis
dan bermukim di Dulikhium.
Marah karena Augeias melanggar janjinya, Herakles pun bersumpah
untuk suatu hari nanti menyerang Elis , dan
memang setelah menyelsaikan semua tugasnya Herakles membawa pasukan untuk
menaklukan Elis .
Augeias menyadari bahwa musuhnya begitu kuat dan dia pun bersekutu dengan
jenderal Amarinkeus dan Moliones, keponakan Augeias. Untuk keterangan lebih
lengkap mengenai konflik ini, lihat bagian Perang di Peloponnesos.
Ketika Herakles menghadap pada Euristheus seusai menjalankan
tugasnya, Euristheus lagi-lagi menolak mengakui penyelesaian Herakles.
Euristheus memberitahunya bahwa Herakles mesti melakukan tugasnya tanpa
imbalan. Akibatnya Herakles pun memperoleh satu lagi tugas tambahan.
6. Mengusir Burung-Burung
Stimfalia
Pada tugas keenam, Herakles diharuskan
mengalahkan Burung-Burung Stimfalia yang mengganggu daerah pedesaan di sekitar
danau Stymphalia, di Arkadia timur laut. Burung-burung itu sangat banyak
sampai-sampai Herakles kewalahan menghadapinya. Herakles kemudian sadar bahwa
dia tidak punya cukup panah dan lembing untuk membunuh semua burungnya.
Tiba-tiba dewi
Athena muncul untuk menolong Herakles. Athena memberinya lonceng perunggu dan
memberitahunya bahwa lonceng itu dapat membuat Burung-Burung Stimfalia
ketakutan. Herakles lalu membunyikan loncen itu sehingga burung-burung itu
ketakut dan terbang pergi. Herakles memanah banyak dari mereka dan sisanya
terbang menjauh.
Burung-burung
itu kemungkinan adalah burung yang sama yang menempati pulau tandus keramat
miliki dewa Ares. Para Argonaut juga kemungkinan diserang oleh burung-burung
yang sama. Ketika Oileus terluka oleh salah satu bulunya. Mereka kemudian ingat
bahwa Herakles pernah mengalahkan kawanan burung itu. Mereka pun membuat bunyi
yang nyaring dan burung-burung itu terbang menjauh.
7. Menangkap Banteng Kreta
Pada tugas ketujuh, Herakles harus menangkap Banteng Kreta, yakni banteng milik Minos raja Kreta. Banteng itu adalah banteng keramat poseidon serta mampu berjalan dan berlari di atas permukaan air. Banteng Kreta juga memiliki kulit berwana putih yang indah.
Dulunya, Minos meminta seekor banteng pada Poseidon dan berjanji akan mengrbankannya untuk sang dewa laut. Poseidon pun memberikan Banteng Kreta yang istimewa itu. Namun Minos melanggar janjinya dan menolak mengurbankan banteng itu. Poseidon marah dan menghukum Minos dengan cara membuat Pasifae, istri Minos, jatuh cinta pada sang banteng. Pasifae sangat bernafsu padanya dan ingin melakukan seks dengan hewan itu. Untuk dapat melakukannya, Pasifae menyuruh Daidalos, seorang insinyur ternama, untuk membuat sebuah banteng betina palsu. Pasifae lalu masuk ke dalam tiruan banteng betina itu dan dia pun disetubuhi oleh Banteng Kreta. Akibat bersenggama dengan seekor banteng, Pasifae melahirkan Minotaur, manusia setengah banteng.
Minos merasa malu atas perbuatan istrinya, jadi dia langsung setuju ketika Herakles mau mengambilnya. Setelah menaklukannya, Herakles bingung karena banteng itu tak mau masuk ke dalam kapal. Akhirnya Herakles menunggangi banteng itu, yang berlari menyeberangi lautan dari Knossos di Kreta sampai ke Yunani daratan.
Herakles membawa banteng itu ke hadapan Euristheus, yang menyuruh Herakels untuk melepaskannya. Setelah dibebaskan, sang banteng meninggalkan Peloponnesos dan pergi ke daerah Marathon di Attika. Di sana hewan itu mengacau dan menyerang pedesaan. Sejak itu Banteng Kreta terkenal dengan nama baru, yaitu Banteng Marathon. Banteng itu terus mangacau di Marathon sampai nantinya dibunuh oleh Theseus.
8. Menangkap Kuda Betina Diomedes
Tugas kedelapan Herakles adalah menangkap kuda-kuda betina Diomedes. Diomedes adalah raja Bistones di Thrakia. Dia memliki beberapa ekor kuda betina yang senang memakan manusia. Bersama beberapa kawannya, Herakles berangkat dan berhasil mengambil semua kuda itu. Herakles juga melemparkan Diomedes pada kuda-kudanya sehingga dia mati dilahap oleh hewan peliharaannya sendiri.
Di antara rombongan Herakles, ada seorang pemuda bernama Abderos. Dia adalah putra Hermes dan merupakan kekasih lelaki Herakles. Abderos ditugaskan oleh Herakles untuk menjaga kuda-kuda yang telah ditangkap sementara Herakles pergi. Namun ketika Herakles kembali, dia mendapati bahwa Abderos telah dimakan oleh kuda-kuda itu. Sebagai ungkapan rasa dukanya, Herakles mendirikan sebuah kota yang dia beri nama Abdera.
9. Mengambil Ternak Gerion
Pada tugas kesepuluh, Herakles diharuskan mengambil hewan ternak milik Gerion, raksasa raja Erytheia (Cadiz), di Spanyol. Hewan ternak itu dijaga oleh gembala Gerion serta anjing berkepala dua yang disebut Orthos.
Herakles pun melakukan perjalanan ke Spanyol. Ketika mencapai Selat Gibraltar, yang berada di antara Eropa dan Afrika, Herakles menumpuk batu-batu di pesisir Afrika dan juga di pesisir Eropa. Tumpukan batu itu kemudian dikenal sebagai Pilar Herakles.
Karena ketika itu cuaca sangat panas, Herakles pun menjadi kesal. Dia lalu mengarahkan panahnya pada matahari dan mengancam untuk menembak dewa matahari. Helios, dewa matahari, kagum dengan keberanian Herakles sehingga Helios memberi mangkuk matahari padanya. Mangkuk itu dalah sebuah mangkuk yang sangat besar dan terbuat dari emas. Dengan menggunakan mangkuk itu, Herakles dapat berlayar mengarungi Samudra Atlantik.
Menurut Diodoros Sikolos, dalam perjalanannya Herakles lewat di Libya. Di sana dia memusnahkan ras wanita petarung yang bernama suku Gorgon. Itu merupakan pukulan telak kedua bagi suku Gorgon, karena sebelumnya kakek buyut Herakles, Perseus, pernah mengalahkan mereka dan membunuh ratu mereka yang bernama Medusa.
Tiba di Erytheia, Herakles harus terlebih dahulu membunuh sang gembala yang bernama Eurition dan anjingnya Orthos. Herakles membunuh mereka dengan gadanya di dekat puncak Gunung Abas. Menoites, gembala Hades, melihat kejadian ini dan langsung melapor pada Gerion bahwa Herakles sedang merampas ternaknya. Gerion marah dan segera mengejar Herakles.
Gerion merupakan raksasa yang memiliki tiga kepala, tiga pasang tangan, dan tiga pasang kaki. Dia menyerang Herakles denga mengenakan baju perang lengkap. Namun teta saja Herakles berhasil membunuhnya dengan panah beracunnya. Herakles menghabisinya di Sungai Athemos. Setelah membunuh Gerion, Herakles pun berniat untuk pulang.
Meelwati Abderia, Spanyol selatan, Herakles kemudian memasuki tanah orang-orang Liguria. Di dekat Massalia (kini Marseille), Ialebion dan Derkinos, putra Poseidon, menginginkan ternak yang dibawa oleh Herakles. Mereka pun menyerangnya namun dikalahkan dan dibunuh. Akan tetapi Herakles juga terluka dalam baku hantam tersebut. Selain itu Herakles juga mesti menghadapi pasukan tempur Liguria. Untuk membantunya, Zeus mengirimkan pancuran batu, yang dimanfaatkan oleh Herakles untuk melempari musuh-musuhnya dengan batu
10. Menangkap Karberos
Tugas kedua belas Herakles adalah menangkap Kerberos, anjing berkepala tiga yang memiliki ekor berupa kepala ular. Kerberos menjaga pintu gerbang dunia bawah supaya para roh tidak dapat kabur. Kerberos adalah anak Tifon dan Ekhidna.
Untuk masuk ke dunia bawah, Herakles harus terleih dahulu menjalani suatu ritus Misteri, yang dilaksanakan oleh Eumoplos di Eleusis. Herakles kemudian pergi ke Tainaron di Lakonia. Di sanalah terdapat pintu masuk menuju dunia bawah.
Herakles bertemu dewa Hermes, yang memandunya menuju dunia bawah. Dalam perjalanannya, Herakles bertemu banyak arwah dan sebagian besar dari mereka langsung pergi begitu melihat Herakles. Hanya dua arwah yang tidak pegi, yaitu arwah pahlawan Meleagros dan awrah Gorgon Medusa. Herakles sempat mau menyerang arwah Medusa namun namun Hermes mengingatkan bahwa arwah Medusa sama sekali tidak berbahaya.
Di dunia bawah, Herakles juga menyelamatkan sahabat sekaligus sepupunya, Theseus, yang terperangkap di Kursi Kelalaian milik Hades. Theseus dan sahabatnya, Peirithos, pernah mencoba menculik istri Hades, Persefone, karena itu Hades mengurung mereka di dunia bawah. Meskipun Theseus berhasil diselamatkan, namun Peirithos tidak sempat diselamatkan oleh Herakles.
Herakles mau berbicara dengan para awah, dan dia butuh darah hewan untuk melakukannya. Akhirnya Herakels membunuh seekor sapi miliki Hades. Menoites, gembala Hades, marah dan mereka berdua pun bergulat. Menoites bukan tandingan Herakles, yang dengan mudah memitingnya. Herakles kemudian melepaskan Menoites setelah Persefone, istri Hades, memintanya untuk mengampuni gembala suaminya.
Herakles lalu meminta izin pada Hades untuk membawa Kerberos. Hades mengizinkan dengan syarat bahwa Herakles harus melakukannya tanpa senjata apapun. Herakles pun mendatangi Kerberos dan bergulat dengan anjing itu. Herakles menang dan membawanya ke dunia atas. Herakles kemudian menggiring Kerberos ke hadapan Euristheus di Tyrins. Begitu melihat Kerberos, Euristheus amat sangat ketakutan.
Karena Herakles telah melaksanakan semua tugasnya, Euristheus pun membebaskan Herakels dari kewajiban mengabdi padanya. Namun Euristhes memberi perintah terakhir pada Herakles: kembalikan Kerberos dunia bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar